Add caption |
Bukti yang nyata dari hasil program PAMSIMAS adalah meningkatnya akses masyarakat di desa PAMSIMAS terhadap air bersih dan jamban keluarga. Sesuai dengan tugas Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab/bertugas di komponen 2, yaitu Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Hygiene dan Pelayanan Sanitasi, maka Dinas Kesehatan menyelenggarakan Pelatihan CLTS. Tujuan dari Pelatihan ini adalah Meningkatkan pemahaman yang mendalam, motivasi yang kuat dan kreatifitas yang tinggi bagi para peserta sebagai fasilitator dalam pelaksanaan program Pamsimas Komponen B sub komponen Program CLTS untuk merubah prilaku Buang Air Besar ” Tidak Buang Air Besar Sembarang Tempat ”.
Pelatihan ini sangat diperlukan mengingat CLTS (Community Lead Total Sanitation) merupakan suatu program peningkatan pemanfaatan dan pemilikan jamban keluarga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Sasaran dari pelatihan ini adalah masyarakat desa di wilayah Kec. Jambu. Materi yang disampaikan mengacu pada materi pelatihan CLTS Depkes RI. Materi tersebut meliputi :
- Refleksi proyek sanitasi sebelumnya
- Pengenalan CLTS dan pengalaman di berbagai negara/daerah
- Prinsip-prinsip CLTS
- Tiga pilar CLTS dan tingkat partisipasi
- Elemen pemicu dan faktor penghambat
- Do and Do Not
- Alat-alat PRA UTAMA
- Langkah-langkah pemicuan
- Pengenalan PHAST
- Identifikasi penyakit
- Alur kontaminasi
- Blocking
- Strategi promosi kesehatan
- Pemilihan media komunikasi efektif
- Penyusuna Rencana Tindak Lanjut
Materi disampaikan melalui pemaparan materi, Focus Group Disccusion (FGD) , Presentasi kelompok, Simulasi / Peragaan, Praktek lapangan. Praktek lapangan dilaksanakan di semua Desa Kec. Jambu.
Hasil dari pelatihan ini peserta sebagai fasilitator dibekali metode Participatory Rural Assessement (PRA) dan PHAST meliputi identifikasi penyakit, alur kontaminasi, dan blocking untuk menyadarkan/memberdayakan masyarakat untuk berperilaku buang air besar pada tempatnya. Selain itu, peserta dibekali ilmu untuk memilih dan membuat media komunikasi efektif berupa poster dan leaflet berdasarkan hasil blocking penyakit.
Berdasarkan hasil praktek lapangan, diketahui sasaran kurang tepat. Hal ini disebabkan masyarakat yang diundang ketika pemicuan sebagian besar sudah memiliki akses terhadap jamban keluarga walaupun jenis cemplung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar